Kaos Udheng Parang-Kawung

Udheng merupakan kain yang digunakan sebagai penutup kepala. Fungsinya adalah untuk upacara keagamaan, penunjuk status sosial, atau sekedar pelindung panas sinar matahari. Istilah ini dipakai dibeberapa daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Motif parang merupakan salah satu motif kuno yang diperoleh dari bentuk pereng (dinding karang) yang terabrasi oleh ombak. Pada awalnya hanya boleh digunakan untuk kalangan keluarga keraton dan senopati perang di medan pertempuran. Motif parang melambangkan keberanian atau ksatria. Kawung merupakan nama lain dari pohon aren. Pencipta motif ini mengambil bentuk dari buah kawung (enau, kolang-kaling) dalam posisi terbelah pada 2 sumbu simetrinya. Motif ini melambangkan manusia yang berguna bagi segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Seperti kawung, yang berguna dari pohon, batang, daun dan buahnya.

Kali ini Lohdjinawi mencoba mengambil bentuk udheng dari sudut pandang lain, dalam posisi tidak terpakai/terikat di kepala. Dalam masyarakat urban, fungsi suatu benda dapat dialihkan  dari satu fungsi satu ke fungsi lain. Seperti halnya sorban yang berubah fungsi menjadi syal/scaf dan masker, udheng pun juga demikian. Hal ini merupakan bentuk transformasi dari sebuah budaya tradisional menjadi budaya tradisional yang up to date. Mari kita lestarikan budaya tradisional, jangan mau kalah dengan antivirus, lho?. Selamat mencermati, salam lohdjinawi.

"Udheng Parang-Kawung"
Sablon: GL
Kain: Katun Combed 24s
Jahit: Rantai
Kontak: 0856 4837 8437

Kaos Bujang Anom

Bujang Anom merupakan adik sekaligus patih dari Kelana Sewandana. Membantu kakaknya berperang melawan Singabarong. Dalam pertunjukan Reog Ponorogo dia merupakan karakter berwajah buruk, muka merah, hidung panjang dan mempunyai gerakan akrobatik. Walaupun bermuka seram, dia memiliki hati yang mulia dan loyalitas yang tinggi terhadap Kerajaan Bantarangin.

Tapi kenapa dalam kaos ini wajah Bujang Anom tampak sedih? Oh, rupanya dia sedang  bedoa, “Dear God, please mercy our neighbour who have claimed Reog Ponorogo Dance as their traditional culture. Hope They find their true identity. Amien...”

""Bujang Anom"
Sablon: GL
Kain: Katun Combed 24s
Jahit: Rantai
Kontak: 0856 4837 8437